Dari tahun ke tahun konsep
perayaan lebaran topat yang dilakukan oleh masyarakat suku sasak tidak pernah
berubah sama sekali. Sebelum perayaan dilakukan pada hari-H, terlebih dahulu sebagian
masyarakat melakukan puasa syawal selama 6 hari, pada hari ke-6 masyarakat
mulai menyiapkan pembuatan topat dan jajan bantal kemudian pada malam harinya
topat dan bantal yang sudah di isi dengan beras dan ketan(reket) di masak
hingga 5 jam lebih, setelah masak barulah topat dan bantal di angkat untuk di
didinginka agar awet.
Pada hari H sekitar jam 7.30,
sebagian masyarakat terlebih dahulu mengadakan ruwah mohon do’a keselamatan dengan cara mengundang keluarga dan
tetangga. Barulah pada jam 8.00 bersiap-siap berangkat ke makam para wali
maupun makam yang dikeramatkan. Kalau di Kota Mataram sendiri biasanya
masyarakat berbondong-bondong ke makam Loang Baloq yang terletak di Tanjung
Karang Ampenan.
Walaupun ada kegiatan di makam
Loang Baloq namun masyarakat sasak yang ada di pulau Lombok lebih banyak yang
pergi ke Makam Batu Layar. Semua berkumpul menjadi mulai dari masyarakat Lombok
Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram dan Lombok Utara. Dan biasanya
setelah pada mohon do’a di makam Batu Layar, masyarakat menyempatkan diri untuk
melepas penat atau meninkmati deruaan ombak pantai Batu Layar. Tak terasa
walaupun dari pagi sampai sore jam 18.00, masyarakat betah duduk memandangi
hamparan pantai yang membiru.
Kalau tiba waktu sholat,
biasanya sebagian ada yang langsung melaksanakan sholat dan sebagian juga bagi
muda/mudi ada yang sampai libur sholat. Apakah ini disengaja atau tidak wallohu
a’lam bishowat.
Semoga lebaran topat kali ini bias
diambil manfaatnya oleh masyarakat agar bias menjadi masyarakat yang semakin
tambah iman dan amal perbuatannya. Aamiin.
(Alfuad Gapuki)
|
anak hilang di pos keamanan |
|
musholla darurat |
|
anjingpun dpakae tuk menakuti masyarakt ddekat hotel dbawah makam |
|
gaya pacaran ABG sekarang |
|
narsis dl |
|
cari kerang |
No comments:
Post a Comment